Senin, 10 Desember 2018

PERTEMUAN KELOMPOK AKBAR SEKALIGUS MEWISUDA 296 KPM PKH DAMPINGAN AMIRUDIN SAFA KECAMATAN PIYUNGAN DENGAN MENAMPILKAN FITRI IING PRAKTISI HOMESCHOLING FOUNDER RUMAH PELITA FEATURING SAINAH BAKSO TUSUK KPM GRADUASI MANDIRI SEJAHTERA


Program Keluarga Harapan (PKH) adalah program pemberian bantuan sosial bersyarat kepada keluarga miskin  yang ditetapkan sebagai keluarga penerima manfaat. Salah satu tujuan dari PKH adalah menciptakan perubahan perilaku dan kemandirian keluarga penerima manfaat dalam mengakses layanan kesehatan dan pendidikan serta kesejahteraan sosial.  Artinya bahwa PKH tidak hanya sekedar memberikan bantuan saja, melainkan ada proses yang mengarah kepada menciptakan perubahan  perilaku  dan kemandirian. Menciptakan perubahan prilaku dan kemandirian terhadap KPM PKH melalui kegiatan Family Development Session (FDS) / Pertemuan Peningkatan Kemampuan Keluarga (P2K2). Kegiatan P2K2 diselenggarakan dalam setiap pertemuan kelompok  PKH satu bulan sekali,  pertemuan satu bulan sekali tersebut pendamping tidak hanya menyampaikan tentang informasi sosialisasi PKH atau bisnis proses saja, melainkan diisi  dengan FDS/P2K2 dengan kata lain yang dikenal oleh KPM PKH adalah sekolah PKH. Saat ini Kabupaten Bantul memiliki SDM pendamping PKH sebanyak 220 pendamping, yang sudah mendapatkan diklat FDS/P2K2 baru  sebanyak 60 Pendamping, dan sisanya belum mendapatkan diklat. Amirudin Safa merupakan  salah satu pendamping yang telah mendapatkan diklat ditahun 2017. Amirudin Safa adalah pendamping dari Kecamatan Piyungan, yang memiliki  296 KPM, serta dengan dedikasi dan komitmennya beliau telah berhasil menyelesaikan FDS/P2K2 dalam pertemuan kelompoknya sesuai dengan rencana yang ditargetkannya yaitu  selama 14 bulan dari bulan Oktober 2017 sampai Desember 2018.
        Pada hari Minggu, 9 Desember 2018, Amirudin safa bersama KPMnya berkolaborasi menyelenggarakan PERTEMUAN KELOMPOK AKBAR . Point utama pesan yang ingin disampaikan dari PERTEMUAN KELOMPOK AKBAR tidak hanya mewisuda sebanyak 296 KPM yang telah menyelesaikan pembelajaran FDS/P2K2nya selama 14 bulan, namun point pesan yang sangat penting dari PERTEMUAN KELOMPOK AKBAR dengan menampilan  Firti Iing (Praktisi Homeschooling dan Faunder  Rumah Pelita) Featuring Sainah Bakso Tusuk KPM Graduasi Mandiri Sejahtera, diantaranya adalah pertemuan tersebut merupakan pertemuan kelompok FDS/P2K2 yang menghadirkan pembicara dari luar yang  bertujuan dapat memberikan inpiratif  bagi KPM untuk dapat menerapkan  ilmu dari FDS/P2K2  serta dapat mendorong KPM PKH agar lebih  termotivasi untuk menjadi KPM Graduasi Mandiri Sejahtera.

        PERTEMUAN KELOMPOK AKBAR tersebut disusun sedimikian rupa, dengan struktur kepanitiaan berasal dari KPM, tercetuslah ide dimana terselengaranya sebuah pertemuan kelompok besar FDS/P2K2 yang dapat menghadirkan  seluruh KPM PKH dampingan dari Amirudin Safa yang telah menyelesaikan FDS/P2K2nya, mengundang narasumber dari luar, serta mengundang teman-teman pendamping Kecamatan Piyungan beserta Supervisor dan Kordinator Kabupaten Bantul. Susunan acara diantaranya pembagian doorpres disetiap sesi, sambutan dari Supervisor, sambutan Koordinator Kecamatan Piyungan, testimony Ibu Sainah Bakso Tusuk “Meningkatkan Ekonomi Keluarga”, materi dari ibu Fitri Iing ”Fitrah Base Education”, kemudian dilanjutkan dengan mewisuda KPM PKH yang telah menyelesaikan FDS/P2K2 yang diwakilkan oleh masing – masing ketua kelompoknya.  Supervisor menyampaikan dalam sambutanya bahwa setelah wisuda KPM PKH yang sudah menyelesaikan sekolah FDS/P2K2 tidak hanya berhenti disitu saja, melainkan KPM diharapkan  dapat terus mempraktekan untuk keluarganya, dapat berbagi ilmu dengan masyarakat lainnya, termotivasi untuk mandiri sejahtera, dan tetap melanjutkan pembelajaran FDS/P2K2 bahkan memperdalam materi disetiap sesinya bersama pendamping dalam pertemuan kelompok rutin setiap bulan. Pesan penting yang disampaikan Ibu Sainah Bakso Tusuk KPM Graduasi Mandiri dengan judul “Meningkatkan Ekonomi Keluarga” , yaitu harus berani keluar dari kemiskinan dengan berani memulai usaha dan  tidak bergantung pada bantuan PKH. Tips agar usaha dapat berhasil adalah memiliki keyakinan yang kuat akan keberhasilan, keiklasan,  kesabaran, kerja keras, ketelatenan, keuletan,  mental yang kuat, kuat mendapatkan cercaan dari berbagai pihak, belajar membuat catatan keuangan, displin, sensitive dalam melihat peluang untuk membuka usaha dan mampu membedakan mana kebutuhan serta mana keinginan.  Fitri Iing dengan materi “Fitrah Base Education”  memotivasi kepada para KPM PKH untuk selalu mengajak anak sering mengobrol, sering bermain, dan sering beraktivas bersamanya, itu merupakan kunci untuk terbangun kelekatan atau hubungan emosional antara orang tua  dan anak.
       Semoga dari rangkaian kegiatan yang sudah dilakukan oleh Pendamping Amirudin Safa Kecamatan Piyungan tersebut,  dapat menginspirasi bagi kita semua bahwa apa yang kita kerjakan tidak cukup hanya berdasarkan melaksanakan atas kewajiban saja, namun perlu dilakukan secara profesionalisme agar mendapatkan kualitas serta capaian yang diharapkan.

Pekerja Sosial Supervisor Kabupaten Bantul

Evi Mulyati, S.ST, M.Si



PERENCANAAN STRATEGI MENDORONG KPM GRADUASI MANDIRI DI PPKH KECAMATAN JETIS


Porgram Keluarga Harapan merupakan program bantuan sosial utama yang dapat mendukung banyak bidang prioritas pemerintah, salah satunya adalah berkurangnya tingkat penurunan kemiskinan dan kesenjangan. Penurunan Kemiskinan dan Kesenjangan ada disalah satu  tujuan Program Keluarga Harapan (PKH), maka dari itu untuk mewujudkan hal tersebut diperlukannya sebuah tim yang solid dan  memiliki komitmen  bersama.
Program Keluarga Harapan (PKH) merupakan salah satu Program Bantuan Sosial di Indonesia yang memiliki target keberhasilan pengurangan kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan Keluarga Penerima Manfaat (KPM) penerima manfaat program. Salah satu indikator Keberhasilan program untuk mensejahterakan peserta atau penerima manfaat adalah jumlah peserta graduasi mandiri yang cukup signifikan. Untuk mewujudkan tujuan dan mencapai target keberhasilan program dibutuhkan tim yang solid dan memiliki komitmen yang kuat dalam pelaksanaan program.  
Salah satu upaya untuk membangun komitmen bersama, Supervisor dan PPKH Kecamatan Jetis berinisiatif untuk menyusun strategi tim untuk mendorong graduasi mandiri KPM di wilayah Kecamatan Jetis pada hari Rabu 5 Desember 2018. Dalam pertemuan ini, pendamping melakukan pemetaan potensi baik pada internal pendamping maupun eksternal yang merupakan support system dalam pelaksanaan program. Setelah potensi pendukung terpetakan, pendamping bersama sama memetakan langkah strategi yang bisa dilakukan untuk mendorong KPM graduasi mandiri mulai dari assesment awal, menentukan target, mulai melakukan pendekatan dan mendorong serta memberikan dukungan peserta untuk mempercepat graduasi mandiri, hingga eksekusi dan monitoring evaluasi peserta graduasi mandiri. Setelah itu tim memetakan hambatan yang telah dialami dan mungkin akan dialami dalam proses mendorong KPM graduasi mandiri yang akan dijelaskan lebih detil pada paragraf selanjutnya.
        Hambatan – hambatan yang sering dialami tim dalam mendorong KPM Graduasi Mandiri, diantaranya masih banyak KPM yang belum memiliki kesadaran bahwa dirinya telah sejahtera, sehingga banyak berbagai argumentasi pembenaran yang memerlukan jawaban yang tepat dari pendamping, maka dari itu pendamping harus memiliki skill dalam menjawab argumentasi-argumentasi yang sering muncul dari KPMnya. Didalam pertemuan tersebut tim juga membahas secara detail mengenai pertanyaan serta jawaban yang tepat.
         Pembahasan selanjutnya, adalah tim membahas draf form yang dijadikan indicator Kesejahteraan KPM Graduasi yang disesuaikan dengan situasi dan kondisi yang ada wilayah area Kecamatan Jetis. Kemudian pembahasan berikutnya membuat kesepakatan bersama setiap  3 bulan sekali tim akan berkumpul untuk membahas progres dari target masing – masing pendamping dalam  mendorong KPM Graduasi Mandiri.
         Semoga tulisan ini menjadi inspirasi bagi kita semua bahwa kesulitan bukanlah penghalang untuk mencapai sebuah kesuksesan, namun keberasilan bersama dapat kita peroleh dengan tim yang solid, dedikasi, komitmen, semangat, pengabdian, loyalitas yang tinggi, pengalaman pengetahuan, keterampilan, dan nilai yang kita miliki  yang harus kita terapkan terus menerus.



Pekerja Sosial Supervisor Kabupaten Bantul
Evi Mulyati, S.ST, M.Si

Selasa, 20 November 2018

WORKSHOP PENINGKATAN KAPASITAS SDM PKH KABUPATEN BANTUL TAHUN 2018


Yogyakarta (19/11/2018) di Ross In Hotel, telah dilaksanakan workshop peningkatan kapasitas SDM PKH Kabupaten Bantul dengan tema “membangun team solid untuk menuju kinerja yang lebih baik”. Acara ini digelar dengan tujuan untuk merefleksi kinerja team PPKH Kabupaten Bantul, terutama team internal masing masing Kecamatan di Kabupaten Bantul.

Acara ini dihadiri oleh Bapak Anang Mega Cahya selaku koordinator regional, Bapak Untung Sukaryadi selaku Kepala Dinas Sosial Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Bapak Eddy Susanto selaku Kepala Dinas Sosial P3A Kabupaten Bantul, Bapak Budi Wibowo selaku Kepala Seksi Banjamsos Dinas Sosial Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, Bapak Pajar Hatma Indrajaya dosen UIN Sunan Kalijaga selaku pembicara dan 100 SDM PKH sebagai peserta workshop.

Acara dimulai dengan sambutan dari Bapak Eddy Susanto, beliau menyampaikan tentang komplementaritas PKH, yakni dimana PKH adalah program pemerintah yang juga memiliki peran melengkapi dalam program pemerintah yang lain diantaranya progam BPNT, PIP, KUBE RTLH, ASLUT dan ASPDB. Dengan adanya program komplementaritas tersebut diharapkan dapat mewujudkan mimpi 10 tahun ke depan, yakni mewujudkan Indonesia yang sehat, cerdas dan sejahtera. “Ingat, bekerja di bidang sosial adalah harus dari panggilan hati karena berhubungan dengan pelayanan kepada sesama”, pesan dari Bapak Eddy Susanto kepada SDM PKH. Sambutan yang kedua dilanjutkan dengan sambutan dari Bapak Untung Sukaryadi, beliau mengusung semangat gerbang praja sithik edhing yakni membangun team dengan toleransi/ tepo seliro. Gerbang praja yang dimaksudkan adalah menumbuhkan rasa bangga terhadap budaya guna membentuk nilai hidup masyarakat yang guyub rukun.

Pada kesempatan acara ini, Bapak Anang Mega Cahya menyampaikan tugas dan fungsi SDM pelaksana PKH tahun 2018, beliau juga memaparkan langkah analisis masalah yang terjadi pada pekerjaan sebagai pelaksana program PKH menggunakan fishbone diagram, menganalisa dengan analisis SWOT, dan bekerja dengan prinsip prinsip manajemen. Semua metode tersebut digunakan untuk menganalisa masalah yang mungkin timbul di pekerjaan dalam jangka waktu tertentu. Tugas SDM PKH adalah mengkelompokkan masalah dengan kategori yang sama, serta mencari pemecahan masalah menggunakan system sumber yang tersedia, tentu saja hal tersebut dikerjakan sesuai dengan instrumen  rencana kerja dan tercatat, sehingga nantinya dapat dilakukan evaluasi dan kontrol implementasi di lapangan.

Dilanjutkan dengan pemaparan dari Bapak Pajar Hatma Indrajaya mengenai mengelola konflik internal dalam organisasi. Konflik muncul akibat adanya perbedaan pendapat atau pandangan terhadap suatu hal. Situasi dalam lingkungan kerja, bisa diklasifikasikan dalam situasi: no konflik (tidak ada konflik), laten konflik (ada akar permaslahan tapi tidak ada konflik yang berarti), surface konflik (ada konflik, tetapi tidak ada akar dari permasalahan), dan manifest konflik (ada konflik yang mencuat dan ada akar dari konflik tersebut). Diskusi terkait konflik yang terjadi di lingkungan Kecamatan dilanjutkan dengan menuangkannya di 2 buah kertas plano, plano pertama terdiri dari kolom pengalaman konflik, dampak terhadap kinerja, dan solusi atas konflik tersebut, sedangkan plano kedua terdiri dari potensi konflik yang yang timbul serta solusi yang diberikan.

Diskusi berjalan meriah dan menarik mengingat di setiap Kecamatan memiliki keunikan anggota teamnya masing-masing. 5 dari 17 Kecamatan mewakili untuk mempresentasikan hasil dari diskusinya. 5 Kecamatan tersebut diantaranya yaitu Kecamatan Piyungan, Kecamatan Srandakan, Kecamatan Pleret, Kecamatan Bantul, dan Kecamatan Bambanglipuro. Gelak tawa dari peserta workshop tak terbendung mendengar kelakar Korcam yang menyampaikan hasil diskusi di setiap Kecamatan. Acara workshop ditutup dengan battle/ lempar pantun antar Kecamatan. 

Pada dasarnya setiap manusia adalah unik dan memiliki perbedaan dalam karakteristiknya. Hal itu disebabkan dari pola asuh dan pengalaman hidupnya, saling menghargai dan menghormati setiap perbedaan akan meminimalisir terjadinya konflik internal.

Endah Istikhomah (SPV PKH Kabupaten Bantul)

Minggu, 30 September 2018

DIKLAT FDS ANGKATAN XIV, XV, XVIII DAN XIX KEMENTERIAN SOSIAL RI


Yogyakarta (29/09/2018) dilaksanakan pembukaan diklat FDS (Family Development Season) angkatan XIV,XV, XVIII dan XIX di Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Kesejahteraaan Sosial (BBPPKS) Yogyakarta yang beralamat di Purwomartani, Kalasan, Sleman, Yogyakarta. Diklat FDS dibuka oleh Hari Soeratin selaku Kabadiklit Pensos.

Diklat FDS yang terselenggara di Yogyakarta ini dihadiri peserta dari 6 provinsi di Indonesia yakni DIY, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Nusa Tenggara Barat (NTB). Diklat FDS ini adalah rangkaian dari diklat dengan system blended, yakni menggunakan metode diklat daring (dalam jaringan) untuk kemudian dilakukan diklat luring (luar jaringan) dengan waktu 165 jam yakni 61 jam daring dan 104 jam luring/ 12 hari. Diklat FDS dengan system blended tersebut memiliki 5 komponen pelaksanaan yakni e-learning, mandiri, penugasan, simulasi dan praktek. Tujuan dilaksanakannya diklat FDS adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan SDM PKH terkait modul FDS yang telah disusun yakni modul pendidikan dan pengasuhan anak, modul pengelolaan keuangan dan usaaha, modul kesehatan dan gizi, modul perlindungan anak dan modul kesejahteraan sosial (disabilitas dan lansia).

SDM PKH yang mengikuti diklat FDS wajib menyampaikan materi FDS yang telah diperoleh kepada Keluarga Penerima Manfaat (KPM) PKH di wilayah kerjanya masing-masing. FDS merupakan salah satu bagian dari business plan dari Program Keluarga Harapan yang memiliki tujuan merubah mindset KPM PKH untuk memiliki kemauan dan kemampuan menjadi keluarga sejahtera mandiri yang nantinya dapat memutus mata rantai kemiskinan.  Pendamping PKH adalah garda terdepan dari Kementerian Sosial dan menjadi pahlawan bagi Kemensos. Jangan lupa untuk selalu melayani dengan hati, dan hidup bermanfaat untuk fakir miskin”, pesan Hari Soeratin kepada SDM PKH.


Endah Istikhomah (Supervisor Kab Bantul)

Rabu, 17 Oktober 2012

METAMORFOSIS KUPU KUPU KECILKU

Bocah itu tertunduk di hadapanku. Ia tampak begitu ketakutan. Kuraih tangan kecilnya.Pelan dia mengangkat kepalanya.Mata kanannya lebam. 
Aku menyapanya, “apa kabarmu?” Bocah itu tak menjawab apapun.
Si bapak yang dikuasai emosi pun bercerita tentang kejadian beberapa waktu lalu yang sungguh membuatnya malu bercampur marah.

Minggu, 05 Februari 2012

Pembayaran bantuan PKH tahap IV tahun 2011

Pembayaran bantuan PKH tahap IV tahun 2011 sudah dilaksanakan diseluruh kecamatan di Kabupaten Bantul, pembayaran tersebut dimulai pada tanggal 8 desember 2011 - 12 desember 2011 dengan jumlah data bayar sebesar Rp. 1.009.500.000,00 dan jumlah penerima sebanyak 3341 RTSM.
Berikut ini dokumentasi pembayaran bantuan PKH tahap IV tahun 2011 Kabupaten Bantul.